II. Kondisi Umum kepariwisataan Tuban
Kabupaten Tuban jika ditinjau melalui prospek pengembangan pariwisata di Jawa Timur memiliki posisi yang sangat strategis, disamping wilayahnya yang berada di jalur pantai utara yang merupakan jalur utama antara Jakarta-Surabaya, juga sebagai pintu gerbang memasuki wilayah Jawa Timur dari Jawa Tengah. Selain itu hanya berjarak sekitar 100 Km. dari Ibukota Jawa Timur, Surabaya.
Di Kabupaten Tuban sektor pariwisata diharapkan akan menjadi penyumbang PAD terbasar setelah sektor pertambanagan. Target kontribusi sektor pariwisata pada PAD tahun 2001 mencapai Rp. 1.094.900.000 dengan kata lain kontribusi sektor pariwisata pada PAD adalah 4.04 %. Dari keseluruhan jumlah PAD.
Seperti diketahui bersama bahwa tolok ukur keberhasilan pembangunan pariwisata tidak hanya dilihat dari kontribusinya terhadap PAD namun juga pada sejauh mana sektor ini dapat mendorong peningkatan ekonomi rakyat.
Demikian halnya di Kabupaten Tuban sektor pariwisata selain menjadi andalan PAD juga telah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat karena dengan berkembangnya sektor ini, telah membuka lapangan dan kesempatan usaha baru yang banyak menyerap tenaga kerja.
Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Tuban bisa dikatakan diawali sejak peresmian Gua Akbar menjadi obyek wisata pada tahun 1998, meskipun sebelumnya Kabupaten Tuban juga telah memiliki obyek wisata yaitu Makam Sunan Bonang dan Pemandian Alam Bektiharjo. Keberadaan Gua Akbar menjadi moment kebangkitan sektor pariwisata di Kabupaten Tuban karena setelah keberadaannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata melonjak drastis mencapai 556 juta rupiah, bahkan pada tahun 2001 yang lalu bisa mencapai nilai 1 milyar 211 juta rupiah lebih, padahal sebelumnya hanya berkisar 50 sampai dengan 60 juta rupiah per tahun.
Komentar
Posting Komentar